Kamis, 22 Januari 2015

individu keluarga dan kelompok

Pergertian Individu.
Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil. Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung.
Pengertian Pertumbuhan.
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materil sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif ini dapat berupa pembesaran atau pertambahan dari tidak ada menjadi tidak ada, dari kecil menjadi besar dari sedikit menjadi banyak, dari sempi t menjadi luas, dan lain-lain.
Faktor-faktor Yang Mepengaruhi Pertumbuhan.
Beberapa faktor yang mempegaruhi Pertumbuhan Antara Lain :
a. Faktor Biologis.
Semua manusia normal dan sehat pasti memiliki anggota tubuh yang utuh seperti kepala, tangan , kaki dan lainya. Hal ini dapat menjelaskan bahwa beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku. Namun ada warisan biologis yang bersifat khusus. Artinya, setiap individu tidak semua ada yang memiliki karakteristik fisik yang sama.
b. Faktor Geografis.
Setiap lingkungan fisik yang baik akan membawa kebaikan pula pada penghuninya. Sehingga menyebabkan hubungan antar individu bisa berjalan dengan baik dan mencimbulkan kepribadian setiap individu yang baik juga. Namun jika lingkungan fisiknya kurang baik dan tidak adanya hubungan baik dengan individu yang lain, maka akan tercipta suatu keadaan yang tidak baik pula.
c. Faktor Kebudayaan Khusus.
Perbedaan kebuadayaan dapat mempengaruhi kepribadian anggotanya. Namun, tidak berarti semua individu yang ada didalam masyarakat yang memiliki kebudayaan yang sama juga memiliki kepribadian yang sama juga.
2. FUNGSI KELUARGA
Pengertian Fungsi Keluarga.
Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan- pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga tersebut.
Fungsi keluarga menurut Friedman 1998 (dalam Setiawati & Santun, 2008) adalah :
a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif adalah fungsi internal keluarga sebagai dasar kekuatan keluarga. Didalamnya terkait dengan saling mengasihi, saling mendukung dan saling menghargai antar anggota kelurga.
b. Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi adalah fungsi yang mengembangkan proses interaksi dalam keluarga. Sosialisasi dimulai sejak lahir dan keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi.
c. Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi adalah fungsi keluarga untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia.
d. Fungsi Ekomomi
Fungsi ekonomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarganya yaitu : sandang, pangan dan papan.
e. Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi perawatan kesehatan adalah fungsi keluarga untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan dan merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan.
Macam-macam Fungsi Keluarga :
-Fungsi Pendidikan
Orangtua sebagai anggota keluarga berfungsi untuk mendidik anak-anak, dengan menyekolahkan mereka sampai ke jenjang yang tinggi. Selain pendidikan formal, keluarga juga bisa memberikan didikan informal diluar sekolah.
Hal ini dilakukan Agar kelak mereka bisa menjadi anak-anak yang berguna bagi keluarganya sendiri maupun bangsa dan Negara.
-Fungsi Religius
Keluarga juga berfungsi memperkenalkan agama atau keyakinan kepada ana-anak sejak mereka masih kecil.
Orangtua wajib menanamkan nilai-nilai agama kepada anak-anak mereka untuk bekal kehidupan setelah di dunia ini. Karena harus kita ingat bahwa tidak selamanya manusia hidup di dunia.
-Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi ini harus dijalankan oleh kepala keluarga. Ayah sebagai kepala keluarga wajib untuk bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan rumah tangga. Namun, di zaman emansipasi wanita sekarang ini tidak jarang kita lihat ada ibu-ibu yang turut membantu memenuhi kebutuhan keluarga dengan bekerja sebagai wanita karier.
3. KELUARGA DAN MASYARAKAT
Pengertian Keluarga.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Pengertian Masyarakat.
Masyarakat merupakan salah satu satuan sosial sistem sosial, atau kesatuan hidup manusia. Istilah inggrisnya adalah society, sedangkan masyarakat itu sendiri berasal dari bahasa Arab Syakara yang berarti ikut serta atau partisipasi, kata Arab masyarakat berarti saling bergaul yang istilah ilmiahnya berinteraksi.
GOLONGAN MASYARAKAT
Masyarakat Sederhana.
Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitive) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpangkal tolak dari latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi tantangan-tantangan alam.
Masyarakat Maju.
Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelomok sosial, atau lebih dikenal dengan sebuatan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai.
Perbedaan Antara Masyarakat Non-industri dan Masyarakat Industri.
Masyarakat non Industri.
Secara garis besar, kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group).
Kelompok Primer
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok primer ini disebut juga kelompok ”face to face group”, sebab para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih dekat, lebih akrab.Sifat interaksidalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati.
Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok, yaitu menerima serta menjalankan tugas idak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawab para anggota dan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara sukarela. Contoh-contoh kelompok primer, antara lain : keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar, kelompok agama, dan lain sebagainya.
Kelompok sekunder
Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan.Olehkarena itu, sifat interaksi, pembagian kerja antar anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional. Obyektif.
Para anggota menerima pembagian kerja/tugas atas dasar kemampuan : keahlian tertentu, disamping dituntut dedikasi.
Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah dif lot dalam program-program yang telah disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya.

Rabu, 21 Januari 2015

pelapisan sosial


Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat
Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial ( social
stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan
para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat).
Definisi sistematik antara lain dikemukakan oleh Pitirim A.
Sorokin bahwa pelapisan sosial merupakan pembedaan
penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara
bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah adanya
lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang
tinggi dan ada lapisan-lapisan di bawahnya. Setiap lapisan
tersebut disebut strata sosial. P.J. Bouman menggunakan
istilah tingkatan atau dalam bahasa belanda
disebut stand, yaitu golongan manusia yang ditandai
dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa
hak istimewa tertentu dan menurut gengsi
kemasyarakatan. Istilah stand juga dipakai oleh Max
Weber.
TERJADINYA PELAPISAN SOSIAL
Terjadinya Pelapisan Sosial terbagi menjadi 2, yaitu:
– Terjadi dengan Sendirinya
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan
masyarakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang
menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan
atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh
masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan
sendirinya. Oleh karena itu sifat yang tanpa disengaja
inilah yang membentuk lapisan dan dasar dari pada
pelapisan itu bervariasi menurut tempat, waktu, dan
kebudayaan masyarakat dimana sistem itu berlaku.
– Terjadi dengan Sengaja
Sistem pelapisan ini dengan sengaja ditujukan untuk
mengejar tujuan bersama. Dalam sistem ini ditentukan
secara jelas dan tegas adanya kewenangan dan
kekuasaan yang diberikan kepada seseorang.
Didalam sistem organisasi yang disusun dengan cara
sengaja, mengandung 2 sistem, yaitu:
1) Sistem Fungsional, merupakan pembagian kerja kepada
kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan harus
bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat.
2) Sistem Skalar, merupakan pembagian kekuasaan
menurut tangga atau jenjang dari bawah ke atas
( Vertikal ).
study kasus :
pelapisan sosial pada kaum ningrat dengan kaum awam.
Kaum ningrat tidak di perbolehkan berhubungan dengan
kaum awam dikarenakan perbedaan sosial.

warga negara dan negara


Warganegara dan Negara
Pada waktu sebelum terbentuknya Negara, setiap individu
mempunyai kebebasan penuh utnuk melaksanakan
keinginannya. Dalam keadaan dimana manusia di dunia masih
sedikit hal ini isa berlangsung tetapi dengan makin banyaknya
manusia berarti akan semakin sering terjadi persinggungan
dan bentrokan antara individu satu dengan lainnya..
Akibatnya seperti kata Thomas Hobbes (1642) manusia
seperti serigala terhadap manusia lainnya (homo
hominilopus) berlaku hokum rimba yaitu adanya penindasan
yang kuat terhadap yang lemah masing-masing merasa
ketakutan dan merasa tidak aman di dalam kehidupannya.
Pada saat itulah manusia merasakan perlunya ada suatu
kekuasaan yang mengatur kehidupan individu-individu pada
suatu Negara.
Masalah warganegara dan engara perlu dikaji lebih jauh,
mengingat demokrasi yang ingin ditegakkan adalah
demokrasi berdasarkan Pancasila. Aspek yang terkandugn
dalam demokrasi Pancasila antara lain ialah adanya kaidah
yang mengikat Negara dan warganegara dalam bertindak dan
menyelenggarakan hak dan kewajiban serta wewenangnya.
Secara material ialah mengakui harkat dan marabat manusia
sebagai mahluk Tuhan, yang menghendaki pemerintahan
untuk membahagiakannya, dan memanusiakan waganegara
dalam masyarakat Negara dan masyarakat bangsa-bangsa.

Negara merupakan alat (agency) atau wewenang (authory)
yagn mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan
bersama atas nama masyarakat.

Penduduk warganegara atau warga Negara adalah
penduduk, yang sepenuhnya dapat diatur oleh pemerintah
Negara terebut dan mengakui pemerintahannya sendirwrg negPenduduk warganegara atau warga Negara adalah
penduduk, yang sepenuhnya dapat diatur oleh pemerintah
Negara terebut dan mengakui pemerintahannya sendiri.

masyarakat pedesaan dan perkotaan



Masyarkat perkotaan dan pedesan

Pendahuluan

Masyarkat perkotaan identik dengan kemacetan di jalan raya dan kepadatan penduduknya sedangkan pedesan lingkunganya yang sepi tenang dan tidak padat penduduk. Disini kita akan membahas apa sih penyebab kepadatan penduduk lebih banyak di perkotaan ketimbang pedesaan. Dan bagaimana solusinya.

Pembahasan

Suasana pedesaan memang enak,dingin dan nyaman, tetapi itu semua tidk menjanjikan pekerjaan bgi masyarakat pedesan. Bal ini lah yang menyebabkan orang orang desa pada merangau ke kota, yaitu untuk mencari pekerjaan. Semkin banyak orang yang merantau ke kota menyebabkan jumlah pnduduk di kota meningkat. Salah satu dampaknya yaitu terjadi kemacetan. Alangkah baiknya pemerintah menanggapi permaslahan ini agar kepadatan penduduk di kota dapat berkurang. Salh stu contoh upaya untuk mengurangi kepadatan penduduk di kota yaitu dengan membuka lapangan pekerjaan di pedesaan misalnya atau meningkatkan produktifitas pertanian sehingga di bidang pertanian di butuhkan tenaga kerja.

Selasa, 20 Januari 2015

pemuda dan sosialisasi


Pemuda dan sosialisasi

 Pengertian Pemuda
       ialah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah nilai. hal ini merupakan pengertian idiologis dan kultural daripada pengertian ini. Di dalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya karma pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.
Ada beberapa kedudukan pemuda dalam pertanggungjawabannya atas tatanan masyarakat, antara lain:
a.  Kemurnian idealismenya
b.  Keberanian dan Keterbukaanya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan yang baru
c.  Semangat pengabdiannya
d.  Sepontanitas dan dinamikanya
e.  Inovasi dan kreativitasnya
f.   Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan baru
g.  Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan keperibadiannya yang mandiri
h.  Masih langkanya pengalaman-pengalaman yang dapat merelevansikan pendapat, sikap dan tindakanya dengan kenyataan yang ada.
Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuahkelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.
Internalisasi belajar & sosialisasi
Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma social yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya.
Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua: sosialisasi primer (dalam keluarga) dan sosialisasi sekunder (dalam masyarakat). Menurut Goffman kedua proses tersebut berlangsung dalam institusi total, yaitu tempat tinggal dan tempat bekerja. Dalam kedua institusi tersebut, terdapat sejumlah individu dalam situasi yang sama, terpisah dari masyarakat luas dalam jangka waktu kurun tertentu, bersama-sama menjalani hidup yang terkukung, dan diatur secara formal.
>Sosialisai primer
Peter L. Berger dan Luckmann mendefinisikan sosialisasi primer sebagai sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat (keluarga). Sosialisasi primer berlangsung saat anak berusia 1-5 tahun atau saat anak belum masuk ke sekolah. Anak mulai mengenal anggota keluarga dan lingkungan keluarga. Secara bertahap dia mulai mampu membedakan dirinya dengan orang lain di sekitar keluarganya.
Dalam tahap ini, peran orang-orang yang terdekat dengan anak menjadi sangat penting sebab seorang anak melakukan pola interaksi secara terbatas di dalamnya. Warna kepribadian anak akan sangat ditentukan oleh warna kepribadian dan interaksi yang terjadi antara anak dengan anggota keluarga terdekatnya.
>Sosialisasi sekunder
Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Salah satu bentuknya adalah resosialisasi dan desosialisasi. Dalam proses resosialisasi, seseorang diberi suatu identitas diri yang baru. Sedangkan dalam proses desosialisasi, seseorang mengalami ‘pencabutan’ identitas diri yang lama.
Internalisasi adalah proses norma-norma kemasyarakatan yang tidak berhenti sampai institusionalisasi saja,akan tetapi mungkin norma-norma tersebut sudah mendarah daging dalam jiwa anggota-anggota masyarakat. Norma-norma ini kadang dibedakan antara norma-norma ;
-          Norma-norma yang mengatur pribadi yang mencakup norma kepercayaan yang bertujuan agar manusia berhati nurani yang bersih.
-          Norma-norma yang mengatur hubungan pribadi, mencakup kaidah kesopanan dan kaidah hukum serta mempunyai tujuan agar manusia bertingkah laku yang baik dalam pergaulan hidup dan bertujuan untuk mencapai kedamaian hidup.
Proses sosialisasi
-Tahap persiapan (Preparatory Stage)
Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan, saat seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna.
Contoh: Kata “makan” yang diajarkan ibu kepada anaknya yang masih balita diucapkan “mam”. Makna kata tersebut juga belum dipahami tepat oleh anak. Lama-kelamaan anak memahami secara tepat makna kata makan tersebut dengan kenyataan yang dialaminya.
-Tahap meniru (Play Stage)
Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa. Pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang anma diri dan siapa nama orang tuanya, kakaknya, dan sebagainya. Anak mulai menyadari tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu dari anak. Dengan kata lain, kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai terbentuk pada tahap ini. Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan banyak orang telah mulai terbentuk. Sebagian dari orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan bertahannya diri, yakni dari mana anak menyerap norma dan nilai. Bagi seorang anak, orang-orang ini disebut orang-orang yang amat berarti (Significant other)
-Tahap siap bertindak (Game Stage)
Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermainsecara bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya tuntutan untuk membela keluargadan bekerja sama dengan teman-temannya. Pada tahap ini lawan berinteraksi semakin banyak dan hubunganya semakin kompleks. Individu mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya di luar rumah. Peraturan-peraturan yang berlaku di luar keluarganya secara bertahap juga mulai dipahami. Bersamaan dengan itu, anak mulai menyadari bahwa ada norma tertentu yang berlaku di luar keluarganya.
-Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage/Generalized other)
Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat luas. Manusia dewasa menyadari pentingnya peraturan, kemampuan bekerja sama–bahkan dengan orang lain yang tidak dikenalnya– secara mantap. Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya.
Peranan sosial mahasiswa & pemuda di masyarakat
Mahasiswa adalah kelompok pelajar yang bisa dikatakan sebagai golongan terdidik, karena mampu untuk mengenyam pendidikan tinggi, di saat sebagian yang lain dalam usia yang sama masih bergelut dengan kemiskinan dan keterbatasan biaya dalam mengakses pendidikan, terutama pendidikan tinggi.
Predikat tersebut tentulah dapat disinonimkan bahwa mahasiswa merupakan kaum intelektual, yang mempunyai basis keilmuan yang kuat sesuai dengan jurusan yang diambil masing-masing mahasiswa, yang berarti kemampuan akademik mahasiswa dapat diandalkan sebagai salah satu asset negara ini. Tetapi, mahasiswa juga merupakan sebuah entitas social yang selalu berinteraksi dengan masyarakat dari segala jenis lapisan, sehingga dalam hal ini mahasiswa pun dituntut untuk memainkan peran aktif dalam kehidupan social kemasyarakatan.
Pemuda adalah tulang punggung masyarakat. Generasi tua memilki keterbatasan untuk memajukan bangsa. Generasi muda harus mengambil peranan yang menentukan dalam hal ini. Dengan semangat menyala-nyala dan tekad yang membaja serta visi dan kemauan untuk menerima perubahan yang dinamis pemuda menjadi motor bagi pembangunan masyarakat. Sejarah membuktikan, bahwa perubahan hampir selalu dimotori oleh kalangan muda. Sumpah Pemuda, Proklamasi, Pemberantasan PKI, lahirnya orde baru, bahkan peristiwa turunnya diktator Soeharto dari singgasana kepresidenan seluruhnya dimotori oleh kaum muda. kaum muda pula yang selalu memberikan umpan balik yang kritis terhadap pongahnya kekuasaan.
Masalah-masalah generasi muda
Saat ini generasi muda khususnya remaja, telah digembleng berbagai disiplin ilmu. Hal itu tak lain adalah persiapan mengemban tugas pembangungan pada masa yang akan datang, masa penyerahan tanggung jawab dari generasi tua ke generasi muda. Sudah banyak generasi muda yang menyadari peranan dan tanggung jawabnya terhadap negara di masa yang akan datang. Tetapi, dibalik semua itu ada sebagian generasi muda yang kurang menyadari tanggung jawabnya sebagai generasi penerus bangsa.
Adapun masalah yang dihadapi remaja masa kini antara lain :
1. kebutuhan akan figur teladan
Remaja jauh lebih mudah terkesan akan nilai2 luhur yang berlangsung dari keteladanan orang tua mereka daripada hanya sekedar nasihat2 bagus yagn tinggal hanya kata2 indah.
2. sikap apatis
Sikap apatis meruapakan kecenderungan untuk menolak sesuatu dan pada saat yang b ersamaan tidak mau melibatkan diri di dalamnya. Sikap apatis ini terwujud di dalam ketidakacuhannya akan apa yang terjadi di masyarakatnya.
3. kecemasan dan kurangnya harga diri
Kata stess atau frustasi semakin umum dipakai kalangan remaja. Banyak kaum muda yang mencoba mengatasi rasa cemasnya dalam bentuk “pelarian” (memburu kenikmatan lewat minuman keras, obat penenang, seks dan lainnya).
4. ketidakmampuan untuk terlibat
Kecenderungan untuk mengintelektualkan segala sesuatu dan pola pikir ekonomis, membuat para remaja sulit melibatkan diri secara emosional maupun efektif dalam hubungan pribadi dan dalam kehidupan di masyarakat. Persahabatan dinilai dengan untung rugi atau malahan dengan uang.
5. perasaan tidak berdaya
Perasaan tidak berdaya ini muncul pertama-tama karena teknologi semakin menguasai gaya hidup dan pola berpikir masyarakat modern. Teknologi mau tidak mau menciptakan masyarakat teknokratis yang memaksa kita untuk pertama-tama berpikir tentang keselamatan diri kita di tengah2 masyarakat. Lebih jauh remaja mencari “jalan pintas”, misalnya menggunakan segala cara untuk tidak belajar tetapi mendapat nilai baik atau ijasah.
6. pemujaan akan pengalaman
sebagian besar tindakan2 negatif anak muda dengan minumam keras, obat2an dan seks pada mulanya berawal dari hanya mencoba-coba. Lingkungan pergaulan anak muda dewasa ini memberikan pandangan yagn keliru tentang pengalaman.
Potensi-potensi generasi muda
Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda yang perlu dikembangkan adalah sebagai berikut :
 >Idealisme dan Daya Kritis
Secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada, sehingga ia dapat melihat kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru. yang
 >Dinamika dan Kreativitas
Adanya idealisme pada generasi muda, menyebabkan mereka memiliki potensi kedinamisan dan kreativitas, yakni kemampaun dan kesediaan untuk mengadakan perubahan, pembaharuan,
>Keberanian Mengambil Resiko
Perubahan dan pembaharuan termasuk pembangunan, mengandung resiko dapat meleset, terhambat atau gagal. Namun, mengambil resiko itu diperlukan jika ingin memperoleh kemajuan.
 >Optimis dan Kegairahan Semangat Kegagalan tidak menyebabkan generasi muda patah semangat. Optimisme dan kegairahan semangat yang dimiliki generasi muda merupakan daya pendorong untuk mencoba lebih maju lagi.
 >Sikap Kemandirian dan Disiplin Murni Generasi muda memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan tindakannya.
 >Terdidik
Walaupun dengan memperhitungkan faktor putus sekolah, secara menyeluruh baik dalam arti kualitatif maupun dalam arti kuantitatif.
 >Keanekaragaman dalam Persatuan dan Kesatuan
Keanekaragaman generasi muda merupakan cermin dari keanekaragaman masyarakat kita. Keanekaragaman tersebut dapat menjadi hambatan jika dihayati secara sempit dan eksklusif.
 >Patriotisme dan Nasionalisme
Pemupukan rasa kebanggaan, kecintaan, dan turut serta memiliki bangsa dan negara dikalangan generasi muda perlu digalakkan karena pada gilirannya akan mempertebal semangat pengabdian dan kesiapan mereka untuk membela dan mempertahankan NKRI.
 >Kemampuan Penguasaan Ilmu dan Teknologi 
Generasi muda dapat berperan secara berdaya guna dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi bila secara fungsional dapat dikembangkan sebagai Transformator dan Dinamisator.
.Tujuan pokok sosialisasi
Tujuan Sosialisasi 
Sosialisasi mempunyai tujuan sebagai berikut :
a. memberikan keterampilan kepada seseorang untuk dapat hidup bermasyarakat
b. mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif
c. membantu mengendalikan fungsi-fungsi organic yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
d. Membiasakan diri berperilaku sesuai dengan nilai-nilai dan kepercayaan pokok yang ada di masyarakat. 

kebudayaan dan masyarakat


Hadroh



Hadrah adalah sebuah musik yang bernafaskan Islami yaitu dengan melantukan Sholawat Nabi diiringi dengan alat tabuhan dengan alat tertentu, mungkin ketika anda telusuri hadrah itu berasal dari Kebudayaan Timur Tengah lebih tepatnya dikenal dengan Marawis di Negeri Asalnya.
Hadrah masuk ke Indonesia diperkirakan sudah agak lama dan dibawa oleh pedagang-pedagang Arab ke tanah Melayu setelah agak lama di Melayu kemudian tersebarlah ke penjuru Nusantara dengan dibawa pedagang-pedagang Arab atau Melayu dan diperkirakan sekitar Abad 18 masuklah Hadrah di Tanah Madura tepatnya di Sumenep dibawa oleh para Pedagang-Pedagang Arab dan Melayu, mereka membaur ke masyarakat sekitar dan memperkenalkan Hadrah kepada masyarakat dan secara tidak langsung Hadrah mulai dikenal oleh masyarakat sampai saat ini.
Di Sumenep Hadrah menjadi popular karena masuk di Pesantren-Pesantren yang ada di Sumenep dan uniknya lagi Hadrah di Sumenep mempunyai perbedaan tersendiri yaitu mulai dari nama alat tabuhnya sampai nama-nama pemainnya, berikut penjabaran dari nama-nama alat tabuh dan para pemain Hadrah :
Alat Tabuh Berupa Gendang dan dibagi menjadi 3 Jenis yaitu :1. Gendhang Korbiyen2. Gendhang Budu’en3. Gendhang Peca’an
Dan berikut nama-nama pemainnya :1. HadiHadi adalah Orang yang melantukan Sholawat Nabi.1. Tokang TabbuhTokang Tabbuh adalah Orang yang menabuh Gendhang.2. Tokang RuddhatTokang Ruddhat adalah Orang yang betugas melakukan Ruddhat yaitu gerakan duduk dan bergerak serentak dengan irama-irama tertentu3. Tokang ShapTokang Shap adalah Orang yang bertugas melakukan Shap yaitu gerakan berdiri dan bergerak dengan mengikuti irama dengan gerakan tertentu.
Hadrah biasanya terdiri dari 5 Tokang Tabbuh, 15 Tokkang Ruddhat dan 16 Tokang Shap, Hadrah di Sumenep semakin hari semakin popular dengan adanya modernisasi mulai dari kombinasi tabuhan dan kombinasi gerakan.
Hadrah biasanya diadakan ketika ada acara Maulid Nabi, Isra’ Mi’raj, Syukuran dan bisa juga acara rutinitas sebuah grup Hadrah tertentu misalnya 1 minggu sekali di rumah anggota grup Hadrah tersebut, dengan seperti ini Hadrah terus lestari di Sumenep dan Di Tanah Madura ini walau merupakan budaya adopsi dari Timur Tengah tapi Hadrah Sumenep masih terus lestari dengan eksistensinya? dan keunikannya tersendiri.



Di desa saya kebudyaan hadroh sangat bermanfaat yaitu sebagai penyatu pemuda pemuda,  serta dapat meningkatkan kreatifitas pemain hadroh. Memainkan musik hadroh sama dengan kita bersholawat bedanya kalo hadroh di iringi oleh musik,, di desa kami kami memainkan musikk hadroh bergantian dari mushola ke mushola dan rumah ke rumah,, bahkan ke desa lain pun pernah,, hal ini bisa sebagai sosialisasi hadroh ke desa lain dan sebagai talisilaturahmi antar pemuda bahkan masyarakat. 

pertentangan dan integrasi masyarakat


Ulah nakal anak sekolah

Pendahuluan

Masa masa sekolah merupkn masa masa menyenngkan dimana kita merasakan mental dan otot yang utama bukan pikiran,,karena kita merasa dirikita lah yang paling kuat,. Persaan ini tidak baik,kenapa.?? Karena hal ini merupakan pelopor terjadinya tawuran, di postingan kali ini saya akan membahas mslh pertikaaian antar pelajar.

Pembhasan


Tawuran pelajar saat ini sudah menjadi momok bagi masyarakat. Prilaku tawuran pelajar bukan hanya mengakibatkan kerugian harta benda atau korban cedera tapi sudah merenggut ratusan nyawa melayang sia-sia selama sepuluh tahun terakhir. Tawuran antar pelajar memang sudah tidak lagi menjadi hal yang jarang terjadi di kota-kota besar di Indonesia, terutama di Jakarta. Fenomena ini bisa terjadi karena banyak hal, dimulai dari hal sepele, hingga hal yang besar, yang notabenenya pantas untuk dijadikan bahan masalah yang sebenarnya. Masalah yang sering terjadi pada umumnya adalah tindakan vandalisme di fasilitas umum ataupun pribadi, saling meledek ketika di angkutan umum, perselisihan pendapat dan bahkan hanya sekadar iseng untuk mencari kesenangan semata.
Tawuran antara pelajar saat ini sudah menjadi masalah yang sangat mengganggu ketertiban dan keamanan lingkungan di sekitarnya. Saat ini, tawuran antar pelajar sekolah tidak hanya terjadi di lingkungan atau sekitar sekolah saja, namun terjadi di jalan-jalan umum, tak jarang terjadi pengrusakan fasilitas publik. Penyimpangan pelajar ini menyebabkan pihak sekolah, guru dan masyarakat yang melihat pasti dibuat bingung dan takut bagaimana untuk mererainya, sampai akhirnya melibatkan pihak kepolisian.
Tawuran antar pelajar bisa terjadi antar pelajar sesama satu sekolah, ini biasanya dipicu permasalahan kelompok, cenderung akibat pola berkelompok yang menyebabkan pengkelompokkan berdasarkan hal-hal tertentu. Misalnya, kelompok anak-anak nakal, kelompok kutu buku, kelompok anak-anak kantin, pengkelompokan tersebut lebih akrab dengan sebutan Gank. Namun, ada juga tawuran antar pelajar yang terjadi antara dua kelompok beda sekolah.
Berikut ini adalah beberapa penyebab serta Solusi tentang tawuran antar pelajar yang semakin menjadi - jadi : 

Perhatian Orang Tua Mungkin ini adalah suatu tindakan kecil yang sangat berdampak besar pada gejolak jiwa seorang anak. Tapi bagi gue ini adalah suatu yang sangat berharga besarnya bagi pribadi seorang anak, selain untuk menuntun anaknya mengarah ke jalan yang lebih baik, tapi juga menenangkan hati maupun jiwa sang anak. Yap, kurangnya perhatian yang diberikan orangtua kepada anaknya seringkali membuat jiwa seorang anak terguncang. Menjadikan keinginan anak untuk mengekspresikan perasaannya menjadi melenceng. Hal seperti inilah yang kemudian  menyebabkan konflik di dalam kejiwaan seorang anak. Tetapi Berlebihnya perhatian orangtua juga dapat menyebabkan keinginan seorang anak untuk berontak, meskipun hal tersebut masih bergantung pada lingkungan tempat main atau sekitarnya yang biasa disinggahi oleh sang anak. Maka untuk itu, peran orangtua disini sangatlah penting untuk mengurangi keinginan sang anak untuk berontak. Berikanlah kasih sayang dan perhatian yang dirasa ‘cukup’ untuk anak, berilah ia kebebasan untuk berekspresi tapi tetap berada dalam pengawasan orangtua. ·   

I  2. Pihak Sekolah     Pihak sekolah pun seharusnya dapat menjadi peranan penting untuk mengurangi fenomena tawuran ini. Ketika siswanya tawuran, pihak sekolah jangan terpaku diam saja. Pihak sekolah berhak dan memiliki otoritas untuk memberikan hukuman dan tindakan kepada siswa yang melanggar tata tertib sekolah. Pihak sekolah pun seharusnya memberikan ketegasan kepada siswa yang melanggar aturan tentang tawuran. Bukan malah dibiarkan dan menganggap hal tersebut adalah sebuah tradisi. Biasanya ini semua berawal ketika kita menginjakan kaki pertama di sekolah. Sebenarnya akar pemicu dari tawuran tersebut adalah berawal dari siswa sekolah itu sendiri, yap semua bisa berawal dari kegiatan pertama awal masuk sekolah yaitu Masa Orientasi Siswa (MOS). Kegiatan dimana para siswa yang baru masuk sekolah dikenalkan dengan lingkungan sekolah. Tetapi banyak yang melenceng disini. Seperti adanya sistem senioritas. Memang pada masa ini para senior berperan aktif dalam mennggalang siswa - siswa baru. Kalau ada siswa baru yang tidak disiplin, siap - siap saja kena omelan, bentakan, bahkan kekerasan fisik dari para senior. Ini yang menyebabkan kerusakan mental pada anak, jiwa anak bisa juga terguncang, mereka yang awalnya senang bisa masuk sma negeri pilihannya harus menerima kepahitan seperti itu. Akibatnya tradisi seperti terus turun menurun dari tahun ke tahun. Bagaimana tidak, siswa baru yang awalnya polos dihujani bentakan seperti itu justru merusak kejiwaannya, sehingga menimbulkan kepribadiannya berubah dari yang awalnya polos kini menjadi bringas. Kalau bisa apapun kegiatan yang dilakukan di acara MOS terus berada dibawah pengawasan guru, kalau perlu dihapus saja kegiatan seperti itu. Karena dari pengalaman gue, tidak ada untungnya. Lebih baik untuk menyambut siswa baru gelar acara yang lebih baik yang bersifat keagamaan seperti mentoring siswa melalui ceramah atau dakwah dari pak kyai atau ustadz. Hal semacam itu lebih bagus untuk pembentukan jiwa anak menjadi lebih baik untuk kearah kedepannya ketimbang acara MOS yang kadang menyimpang malah bikin kondisi mental anak menjadi tergoncang. ·         Lingkungan Main dan Sekitarnya Seperti yang kita ketahui setiap pelajar memiliki prilaku yang berbeda, dan setiap prilaku yang terbentuk pada tiap-tiap pelajar merupakan cerminan dari lingkungan permainan yang biasanya dilakukan oleh pelajar tersebut. Seperti contoh pergaulan yang salah. Ini biasa terjadi pada anak - anak yang polos atau yang tidak mempunyai pendirian, mereka cepat sekali terpelosok masuk alur yang salah. Tak bisa menilai mana yang baik maupun buruk, bahkan tak jarang yang asal mainstream tanpa menilai nya terlebih dahulu. Ada suatu Pepatah mengatakan, 'karena nila setitik, rusak susu sebelanga', dari situ sudah terjelaskan bagaimana peranan lingkungan pertemanan seorang anak sangat berpengaruh bagi prilakunya. Usia muda adalah usia yang sangat rentan untuk tergoyahkan batinnya, seorang kawan memberikan usulan, maka sang anak akan melakukannya. Menjalin pertemanan kepada siapapun tidaklah dilarang, tapi setiap tindakan memiliki batasannya tersendiri. Oleh karena itu balik lagi ke kesadaran masing - masing individu tersebut. Pikir - pikir dahulu lah sebelum memilih jalan, salah selangkah saja bisa masuk jurang kegelapan. Semoga masalah tradisi tawuran di negara kita ini, seperti kasus diatas tidak terulang lagi dan tercabut sampai akar - akarnya. Tawuran semacam ini sebenarnya tidak ada untungnya hanya kesenangan iblis yang sesaat, pikirkanlah orangtua kalian yang telah mensekolahkan kalian sebelum bertindak suatu hal dibatas kewajaran. Masa depan kalian sangat tergantung dari diri kalian sendiri. Kokohkan lah tiang pendirian kalian, jangan terpengaruh dengan bujukan setan. Semua  ini takkan terji

Minggu, 11 Januari 2015

tukas softskil


a.         Cerita pertentangan sosial
Negeri Maluku merupakan daerah dengan penduduk yang heterogen. Daerah Maluku merupakan daerah yang sejak lama dicari-cari oleh bangsa-bangsa Eropa karena daerah ini merupakan daerah yang kaya rempah-rempah seperti cengkih dan pala. Kedatangan bangsa Eropa menyebabkan bangsa Maluku sejak saat itu telah membangun hubungan dengan bangsa-bangsa lain yang memiliki peradaban yang berbeda. Sehingga mereka memiliki keunggulan tertentu yaitu nilai budaya cinta damai dalam bentuk pela, gandong, duan lolat (nama lambang perdamaian). Namun karena adanya kebijakan pemerintahan kolonial yang menjadikan Maluku tersegregasi baik secara politik maupun sosio keagamaan (Islam dan Kristen) menyebabkan terjadinya suatu konflik antar masyarakat Maluku (kaum Islam dan kaum Kristen). Akibat dari segresi tersebut masih berlangsung dan menguat pada masa setelah rezim Orde Baru. Sehingga baik dari elite politik maupun elite agama tidak mampu meyatukan masyarakat dan membuat konflik yang ada di Maluku menjadi konflik yang berkepanjangan.
Setelah peristiwa Reformasi yang menyebabkan terjadinya kekacauan dalam kehidupan sosial dan politik masyarakat Indonesia pada umumnya, dan negara dalam posisi lemah. Hal ini memberi kesempatan kelompok-kelompok tertentu untuk melakukan aksinya seperti yang terjadi di Maluku oleh kaum Kristen Maluku untuk melampiaskan dendamnya kepada kaum Islam Maluku selama Orde Baru yang mendapat keistimewaan oleh pemerintah.
Konflik di Maluku pada tahun 1999, menurut sebagaian orang merupakan konflik keagamaan antara Islam dan Kristen. Konflik tersebut merupakan rantai panjang dari adanya ketidakadilan dan marjinalisasi masyarakat akibat kebijakan pemerintah baik kolonial maupun republik.
Konflik di Maluku ini sangat menarik untuk dipelajari karena didalamnya terjadi berbagai hal yang menyebabkan terjadinya konflik tersebut yaitu bukan hanya karena agama, tetapi juga karena perpolitikan, birokrasi, perekonomian yang menyebabkan kecemburuan sosial dan pada perkembangannya menyeret agama sehingga menimbulkan konflik besar yang berkepanjangan. Konflik di Maluku pada tahun 1999 telah menyebabkan banyak penderitaa bagi masyarakat Maluku sendiri serta hal ini tetu juga bisa mengancam kedaualatan bangsa Indonesia apabila terjadi disintegrasi bangsa

b.          pembahasan konflik sosial
Konflik keagamaan yang terjadi di Maluku pada tahun 1999 sebenarnya bukanlah suatu peristiwa muthakir. Konflik tersebut merupakan rantai panjang dari adanya ketidakadilan dan marjinalisasi masyarakat akibat kebijakan pemerintah baik kolonial maupun republik. Pada masa pemerintahan Belanda terjadi praktik misionarisai Kristen Protestan kepada warga lokal. Hal ini merupakan upaya Belanda untuk mengurangi pengaruh Islam Ternate yang masih kuat di Maluku. Keadaan ini kemudian menjadikan Maluku menjadi tersegregasi baik secara politik maupun sosio keagamaan dimana Maluku utara yang masih berada dalam pengaruh Kerajaan Islam Ternate sedangkan Maluku selatan yang berada dalam pengaruh misionarisasi Kristen Belanda.
Selain karena agama yang menjadi sumber konflik, pada masa kolonial banyak mengangkat warga Maluku Kristen untuk menjadi birokrat maupun militer karena Belanda menganggap mereka mau bekerja sama dengan pemerintah kolonial. Mereka pun juga disekolahkan oleh pemerintah sehingga mereka menjadi kaum terdidik dibandingkan kaum Islam Maluku yang tidak mau bekerja sama dengan pemerintah karena Belanda dianggap sebagai kafir.
Kondisi keistimewaan kaum Kristen Maluku tersebut kemudian berubah ketika bangsa Indonesia telah merdeka. Kaum Kristen kemudian dicap sebagai separatis oleh pemerintah pusat karena banyak diantara mereka yang tergabung dalam RMS. Hal inilah yang kemudian menguntungkan bagi kaum Islam Maluku yang selama pemerintahan kolonial terdeskriminasi dan termarjinalkan kemudian bisa menguasai birokrasi yang dulu dikuasai oleh kaum Kristen.
Selain adanya islamisasi dalam birokrat, kaum Kristen Maluku juga mengahadapi serangan pendatang baru yaitu pedagang dari Buton, Bugis, dan Makassar yang menguasai perdagangan antar pulau di Maluku. Maka karena merasa terhimpit oleh islamisasi baik dalam birokrasi maupun ekonomi kemudian pecahlah Konflik Maluku pada tahun 1999 sebagai pelampiasan kaum Kristen Maluku terhadap kaum Islam baik kaum Islam Maluku asli maupun pendatang.

c.         Upaya dalam mencapai perdamaian konflik Maluku
Upaya yang dilakukan untuk mencapai perdamaian konflik Maluku oleh pemerintah antara lain dengan adanya Perjanjian damai Maluku di Malino (Malino II) serta dengan memanfaatkan kearifan lokal dalam negeri Maluku yaitu berupa pela dan gandong.

2.        Tokoh yang menginspirasi saya yaitu bapak joko widodo, karena beliau perduli terhadap masyarakat, dan apa adanya.

3.        Contoh teknologi yang sangat bermanfaat bagi masyarakat indonesia yaitu handphone dari perkembangan handphone yang awalnya hanya hitam putih dan sekarang sudah bermunculan hp android tentunya sangat membantu karena dengan adanya hp dapat memudahkan kita dalam mengerjakan tugas dan berkomunikasi.

Contoh teknologi yang merugikan yaitu internet
mengapa?
Karena perkembangan internet yang begitu pesat itu memberikan dampak yang negatif karena di internet banyak sekali situs yang berbau porno dan hal itu mudah diakses oleh anak yang masih dibawah umur.

4.        Usaha yang dapat kami lakukan yaitu memberi pelatihan, pendekatan dan pendidikan kepada adik kita sendiri, kenapa adik kita? Karena adik kita sendiri merupakan orang terdekat dengan kita. Jenis pelatihan yaitu seperti membuat hasil kerajinan tangan dan dari kerajinan tangan tersebut akan melatih imajinasi dan kreatifitas adik kita. Dengan pendekatan kepada adik kita maka adik kita tidak merasa sungkan kepada kita sehingga kita dapat dengan mudah memberi pendidikan kepada adik kita.

5.        Lingkungan yang lebih penting menurut saya yaitu keluarga karena keluarga merupakan tempat kita mengadu baik selagi susah maupun senang.

Arti penting keluarga yaitu keluarga merupakan saudara kita keluarga yang baik akan selalu mendukung kita baik keadaan susah maupun senang
Arti penting teman yaitu teman merupakan orang terdekat kita mungkin sebagian orang lebih dekat dengan temanya ketimbang dengan keluarganya.
Arti penting kampus yaitu tempat kita meraih ilmu.